head

Sejarah Perkembangan Uang

Sejarah perkembangan uang terjadi seiring dengan perkembangan peradaban manusia di dunia. Kehidupan manusia yang semakin kompleks dan hubungan ekonomi antar-negara yang semakin maju menuntut lahirnya berbagai kemajuan dalam penggunaan uang. Bagaimana perkembangan uang terjadi? Berikut akan diuraikan tahapan perkembangan uang dari zaman ke zaman.

1.      Tahap Sebelum Barter
Pada tahap ini masyarakatbelum mengenal pertukaran dan perdagangan.kehidupan masyarakat masih sangat sederhana. Setiap kelompok masyarakat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri-sendiri.

2.      Tahap Barter
Dengan semakin berkembangnya jumlah penduduk, semakin banyak pula kebutuhan terhadap berbagai jenis barang. Pada kenyataannya,manusia tidak dapat memenuhi kebutuhannya dari hasil usaha sendiri sehingga memerlukan bantuan orang lain. Untuk mendapatkan barang-barang yang mereka tidak hasilkan sendiri, mereka akan mencari orang lain yang mau menukarkan barangnya dengan hasil usaha mereka. Kegiatan pertukaran ini disebut dengan barter. 

3.      Tahap Uang Barang
Dalam perkembangannya, cara barter tidak dapat digunakan lebih lama karena memiliki kelemahan. Misalnya kesulitan untuk mencari orang mempunyai keinginan sama dalam tukar menukar.Kita membutuhkan barang dia, dan dia membutuhkan barang kita. Oleh karena itu,muncullah benda-benda tertentu yang selalu dipakai dalam memperlancar proses pertukaran. Contohnya kulit harimau, gigi binatang, ikan yang dikeringkan, dan kerang. Benda tersebut dijadikan alat tukar diantaranya karena diterima oleh umum, memiliki nilai yang stabil, praktis, mudah disimpan,jumlahnya sedikit dan sangat sulit diperoleh.

4.      Tahap Uang Logam
Penggunaan uang barang pun masih memiliki banyak kelemahan, diantaranya:
a.       Nilai yang dipertukarkan belum memiliki pecahan
b.      Banyak jenis uang yang beredar hanya berlaku secara local di setiap wilayah
c.       Uang barang sulit dalam penyimpanan dan pengangkutan
Berdasarkan kelemahan tersebut, penggunaan uang barang beralih ke penggunaan uang yang terbuat dari emas dan perak. Alasannya karena emas dan perak dianggap memenuhi sayrat-syarat uang yaitu:
a.       Emas dan perak merupakan logam yang diterima oleh umum
b.      Jika dipecah-pecah nilainya tetap dan tidak berkurang
c.       Tahan lama dan tidak mudah rusak

5.      Tahap Uang Kertas
Pada tahap selanjutnya, uang logam kurang diminati sebagai alat pertukaran karena memiliki kelemahan-kelemahan diantaranya:
a.       Jumlahnya terbatas (langka) sehingga menyulitkan dalam melakukan transaksi yang jumlahnya sangat besar
b.      Kandungan emas yang dimiliki tiap daerah berbeda sehingga menyebabkan persediaan emas di setiap daerah tidak sama
c.       Emas dan perak tidak praktis di bawa kemana-mana, mengandung resiko hilang, serta keamanannya tidak terjamin.
Untuk mengatasi kelemahan itu, para pemilik uang emas dan perak melakukan transaksi tidak dengan membawa uang, tetapi cukup dengan bukti kepemilikan emas dan perak yang ditulis dalam kertas. Sejak itulah uang kertas berlaku dTaalam sistem pertukaran.

6.      Tahap Uang Giral
Perkembangan kehidupan perekonomian yang semakin meningkat menuntut adanya alat pertukaran yang lebih mudah, praktis dan lebih aman. Untuk memenuhi tuntutan tersebut, orang menciptakan uang giral (uang bank). Uang giral adalah tagihan yang ada di bank yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan menggunakan cek atau giro (pemindahbukuan). Uang giral dapat berbentuk cek, giro, rekening Koran dan kartu kredit.

Ringkasan Sejarah Pemikiran Ekonomi (Pra-Klasik s.d. Neo-Klasik)


1     Ekonomi Zaman Pra-Klasik
Pada masa pra-klasik pemikiran-pemikiran ekonomi dapat dikelompokkan menjadi masa Yunani Kuno, skolastik, merkantilisme dan masa fisiokrat.

            Masa Yunani Kuno
Tokoh-tokoh yang terkenal pada masa ini yaitu Plato, Aristoteles, Xenophone.
-          Plato
Gagasan Plato tentang ekonomi timbul dari pemikirannya tentang keadilan dalam sebuah negara ideal. Kata Plato, dalam sebuah negara ideal, kemajuan tergantung pada pembagian kerja yang dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan. Plato dapat dikatakan sebagai orang yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan. Agar tiap orang bisa hidup sejahtera secara merata, maka manusia perlu dan berkewajiban mengendalikan nafsu keserakahannya untuk memenuhi semua keinginan yang melebihi kewajaran. Kalau nafsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan, maka sebagian orang akan hidup berkemewahan, sedang yang lain akan hidup dalam kesengsaraan & kehinaan. Dalam bukunya, Politika, Plato menjelaskan bahwa selain sebagai alat tukar, uang juga berfungsi sebagai alat pengukur nilai dan alat untuk menimbun kekayaan.
-          Aristoteles
Menurut Aristoteles, ekonomi merupakan suatu bidang tersendiri, yang pembahasannya harus dipisahkan dengan bidang lain. Beliau juga orang yang meletakkan pemikiran dasar tentang teori nilai (nilai) & harga (price). Pertukaran barang (exchange of commodities) dan kegunaan uang dalam pertukaran barang tersebut. Aristoteles membedakan proses ekonomi ke dalam dua cabang, yaitu kegunaan (use) dan keuntungan (gain). Lebih spesifik ia membedakan oeconomic dan chrematistik. Oeconomic atau limu ekonomi di definisikan sebagai “the art of house-hold management, the administrations of one’s patrimony, the careful hasbanding of resources. Sedangkan chrematistik mengimplikasikan penggunaan sumber daya alam atau keterampilan manusia untuk tujuan-tujuan yang bersifat acquisitive dalam chrematistic.
-          Xenophon
Menurut Xenophon kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Oikos dan Nomos yang berarti pengaturan atau pengelolaan rumah tangga. Karya utamanya adalah On The Means of Improving The Revenue of The State of Athens. Dalam buku tersebut, Xenophon menguraikan bahwa negara Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan negara.

b.      Masa Skolastik
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lainSt. Albertus Magnus, dan St. Thomas Aquinas.
-          St. Albertus Magnus
Albertus Magnus adalah seorang filsuf Jerman yang berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat itu dikenal dengan istilah “harga yang adil dan pantas”.
-          St. Thomas Aquinas
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha dan biaya.

c.       Masa Merkantilisme
Istilah merkantilisme berasal dari kata merchant yang berarti pedagang. Menurut paham merkantilisme, tiap negara yang berkeinginan untuk maju harus melakukan perdagangan denagn negara lain. Paham merkantilisme banyak dianut di negara-negara Eropa pada abad ke-16, antara lain Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis dan Belanda. Masa merkantilisme ditandai sebagai periode dimana setiap orang masing-masing menjadi ahli ekonomi bagi dirinya sendiri.
-          Jean Bodin
Menurutnya, bertambahnya uang yang diperoleh dari perdagangan luar negeri dapat menyebabkan naiknya harga barang-barang. Selain itu, kenaikan harga-harga barang juga dapat disebabkan oleh praktik monopoli dan pola hidup mewah dari kaum bangsawan dan raja. Dalam praktik tersebut, biasanya rakyat menjadi korban, sehingga sangat dikecam pada saat itu. Teori Jean Bodin tentang nilai uang dinilai sangat maju, maka dari itu dalam selang waktu sekitar setangah abad, Irving Fisher menggunakannya sebagai dasar teorinya yakni teori kuantitas uang.
-          Thomas Mun
Menurut Mun, untuk meningkatkan kekayaan Negara, cara yang biasa dilakukan adalah lewat perdagangan. Dia berpedoman bahwa nilai ekspor keluar negeri harus lebih besar dibandingkan dengan yang di impor oleh Negara itu. Menurutnya pula, perdagangan masih tetap akan menguntungkan sekalipun tidak memiliki emas dan perak, dengan cara melakukan transaksi pembayaran lewat bank. Yang digunakan sebagai jaminan kredit adalah komoditi yang sedang diperjual-belikan itu(barter mungkin).
Suatu Negara yang memiliki terlalu banyak uang justru tidak baik karena menaikkan harga-harga, dan meskipun kenaikan tersebut akan meningkatkan pendapatan para pengusaha, namum kenaikan tersebut secara umum langsung merugikan dan mengurangi volume perdagangan, karena harga yang tinggi akan mengurangi konsumsi dan permintaan.
-          Jean Baptis Colbert
Ia mendorong usaha dalam sector kerajinan dan perdagangan dengan menekankan pengenaan pabea impor, dengan tujuan memberikan subsidi kepada kapal-kapal pengangkut Perancis, memperluas daerah jajahan Perancis, memperbaiki sisitem transportasi dalam negeri. Untuk mendukung kebijakan tersebut dibutuhkan tenaga kerja yang banyak dan murah, maka tenaga kerja Perancis dilarang keluar negeri, sedangkan imigran dari luar negeri di dorong masuk ke dalam Negara.
-          David Hume
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan beranggapan bahwa ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Setiap warga Negara harus menikmati hasil kerjanya sesuai dengan  kesempatan yang diperolehnya.
Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu, maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.

d.      Masa Fisiokrat
Kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan adalah sumber daya alam. Aliran ini dinamai aliran physiocratism, yaitu penggabungan dari dua kata physic (alam) dan cratain atau cratos (kekuasaan), yang berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in the rule of nature). Hukum alam yang penuh dengan keselarasan dan keharmonisan berlaku kapan saja dimana saja dan dalam situasi apapun (bersifat kosmopolit).
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah Francis Quessnay (1694-1774). Pada tahun 1758 Quessnay menulis buku  Tableau Economique. Dalam buku tersebut Quessnay menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti layaknya kehidupan biologis tubuh manusia. Antara satu bagian tubuh  dengan bagian lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu pula proses dan gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubngan antara bagian yang asatu dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan hukum-hukum tersembunyi.
Masyarakat dibagi kedalam empat golongan:
1. Kelas masyarakat produktif,yaitu masyarakat yang aktif mengolah tanah seperti pertanian dan pertambangan.
2. Kelas tuan tanah
3. Kelas yang tidak produktif atau kelas steril, terdiri dari saudagar dan pengrajin
4. Kelas masyarakat buruh atau labor yang menerima upah dan gaji dari tenaganya
Quesnay menganjurkan agar kebijaksanaan – kebijaksanaan yang diambil oleh pemerintah harus ditujukan terutama untuk meningkatkan taraf hidup petani, bukan memberi hak – hak khusus kepada pemilik tanah dan para saudagar selama ini dinikmati dibawah pemerintahan merkantilisme. Kaum fisiokrat mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai regulasi perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari kontrol. Kaum merkantilis dianggap membuat barang – barang menjadi lebih mahal dengan menetapkan pajak yang tinggi.
Fisiokrat menerapkan single tax, yaitu pajak yang hanya dikenakan kepada pemilik tanah. Pajak yang dianjurkan tinggi supaya orang tidak mempunyai keinginan untuk menguasai tanah berlebihan.

2.      Ekonomi Zaman Klasik
Periode klasik dalam ekonomi  dimulai sejak terbitnya buku Adam Smith yang berjudul The Wealth of Nation. Di buku ini yang akan dikupas lebih lanjut hanya hal-hal yang terkait dengan prespektif ekonomi diantaranya pandangan kaum klasik tetntang kekayaan, pembagian kerja, keserakahan manusia, mekanisme pasar, dan paham liberalism.
Teori-teori Adam Smith:
-          Teori Pembagian Kerja
Disimpulkan bahwa pembagian kerja akan memunculkan spesialisasi; orang akan memilih untuk mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya masing-masing.
¢  Pembagian kerja dilakukan agar memperoleh hasil (kekayaan) lebih efisien dan efektif (lebih baik)
¢  Keinginan pribadi sekalipun membutuhkan pembagian kerja
¢  Bisa diterapkan baik dalam tugas tertentu maupun antar sektor dan antar negara.
-          Keserakahan Manusia
Dalam meletakkan dasar-dasar ekonomi Smith secara ekspresif mengeleminiasi motif-motif lain selain kepentingan pribadi. Jelasnya dalam konsep-konsep yang dikembangkan oleh kaum klasik ada asumsi bahwa manusia adalah makhluk rasional yang akan berusaha memilih alternative terbaik dari berbagai pilihan yang tersedia. Adapun dorongan utama setiap pelaku ekonomi dalam tindakannya adalah kepentingan pribadi. Konsumen yang rasional akan berusaha memaksimumkan kepuasan dan produsen yang rasional berusaha memperolreh keuntungan yang sebesar-besarnya.
-          Mekanisme Pasar
Pada awalnya pasar diarrtikan sebagai tempat bertemunya konsumen dan produsen. Pada masa sekarang pasar sudah berkembang menjadi lebih jauh lebih rumit, mengintegrasikan individu-individu dan kelompok-kelompok. Proses integrasi pasar mendukung oleh apa yang disebut system harga. Dipasar semua pelaku ekonomi bekerja tanpa konflik social walau setiap orang berpartisipasi didorong kepentingan masing-masing.
¢  Motor penggerak kesejahteraan
¢  Fungsinya mengalokasikan sumberdaya yang langka secara rasional
¢  Invisible hand
¢  Bertemunya supply and demand
¢  Koordinasi melalui mekanisme harga
-          Teori Nilai
Smith mengatakan kemakmuran sebuah negara akan bergantung pada produktivitas pekerja terhadap kemakmuran, dimana pekerja dipekerjakan. Faktor pertama mendorong Smith untuk berdiskusi tentang division of labor, perdagangan, uang dan distribusi. Faktor kedua meliputi analisis modal.
Nilai perdagangan barang ditentukan oleh jumlah pekerja yang menjalankan barang di pasar. Tahap demi tahap dalam teori nilai pekerja ini memunculkan adanya ‘real cost’  teori nilai. Teori nilai ini mengandung pengertian pendapatan pekerja. Value menurut Smith dapat dibagi dua yaitu value in use dan value in exchange. Value in use ialah nilai kegunaan barang tersebut sedangkan value in exchange ialah nilai tukar dari barang itu.
-          Teori akumulasi kapital
Untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya spesialisasi atau pembagian kerja agar produktivitas tenaga kerja bertambah. Pembagian harus ada akumulasi kapital terlebih dahulu dan akumulasi kapital ini berasal dari dana tabungan, juga menitik beratkan pada Luas Pasar , pasar harus seluas mungkin agar dapat menampung hasil produksi sehingga perdagangan internasional menarik perhatiannya karena hubungan perdagangan internasional itu menambah luasnya pasar, jadi pasar terdiri pasar luar negeri dan pasar dalam negeri. Sekali pertumbuhan itu mulai maka ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.
Teori pertumbuhan ekonomi dari Adam Smith adalah sebagai berikut:
a. Pembagian kerja
b. Proses pemupukan modal,
c. Agen pertumbuhan ekonomi,
d. Proses pertumbuhan.
Selain Adam Smith,Pemikir Ekonomi lain pada masa klasik diantaranya:
-          Jean Baptis Say
Adalah seorang pakar ekonomi kelahiran Perancis yang berasal dari keluarga saudagar dan menjadi pendukung pemikiran Adam Smith. Say memperbaiki sistem Adam Smith dengan cara yang lebih sistematis serta logis. Karya Say yaitu theorie des debouchees (teori tentang pasar dan pemasaran) dan dikenal sebagai Hukum Say (Say’s Law) yaitu supply creats its oven demand tiap penawaran akan menciptakan permintaanya sendiri. Menurut Say dalam perekonomian bebas atau liberal tidak akan terjadi “produksi berlebihan” (over production) yang sifatnya menyeluruh, begitu juga pengangguran total tidak akan terjadi. Yang mungkin terjadi menurut Say ialah kelebihan produksi yang sifatnya sektoral dan juga pengangguran yang sifatnya terbatas (pengangguran friksi).
-          Thomas Mathus
Bagian yang paling penting dalam pola dasar pemikiran Malthus dan kerangka analisisnya ialah menyangkut teori tentang sewa tanah dan teori tentang penduduk dengan bukunya yang berjudul An Essay on the Principle of Population. Teori Malthus pada dasarnya sederhana saja. Kelahiran yang tidak terkontrol menyebabkan penduduk bertambah menurut deret ukur padahal persediaan bahan makanan bertambah secara deret hitung.
-          David Ricardo
Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat kelompok permasalahan yaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari seluruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori tentang nilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan perkembangan ekonomi.

-          John Stuart Mill
Penerus dari pemikiran Adam Smith, membuat pemikiran ekonomi klasik lebih manusiawi. J.S. Mill tidak terlalu kaku dengan campur tangan pemerintah. Menemukan konsep return to scale.

3.      Ekonomi Mazhab Sosialisme
Secara garis besar, gagasan ekonomi sosialis dapat dibagi menjadi 3 bagian:
a.      Sosialisme Sebelum Marx
Pemikiran klasik dari Adam Smith dkk. Mengundang reaksi kritis dari beberapa pihak. Sistem perkonomian yang dikembangkan Adam Smith telah menimbulkan kelas-kelas pemilik modal dalam masyarakat. Hal tersebut menimbulkan pemikiran system ekonomi sosialisme sebagai tandingan dari liberalism dan kapitalisme. Sosialisme sebelum marx ini ada yang utopis ada yang ditempuh dengan membuat komunitas bersama. Tokoh sosialisme utopis yang terkenal adalah Sir Thomas More. Dalam buku karangannya yang berjudul “Utopia”, dia menulis bahwa dalam Negara sosialis, untuk menghasilkan barang-barang dan jasa semua orang harus bekerja. Masyarakat dianjurkan hidup sederhana. Orang cukup bekerja 6 jam sehari. Dalam hidup penuh kebersamaan ini uang tidak dibutuhkan. Pakaian semuanya seragam. Perhiasan emas dan perak tidak dihargai. Pemerintah dijalankan secara demokratis.
Selain sosialisme yang bersifat utopis, ada juga yang berusaha merealisasikan gagasan sosialisme dengan membentuk komunitas terlebih dahulu. Di antaranya adalah Robert Owen, Charles Fourier dan Blanc. Robert Owen memperjuangkan peran pemerintah dalam pembentukan desa komunal berdasarkan asas koperasi. Untuk merealisasikan idenya, dia membuat percontohan di Indiana Amerika Serikat. Sayangnya desa percontohannya tidak ada yang berhasil.
b.      Sosialisme Marx
Karl Marx sangat benci dengan perkonomian yang liberal yang digagas Adam Smith. Dari segi moral Karl Marx melihat bahwa system kapitalis mewarisi ketidakadilan dari dalam. Hal tersebut karena masyarakat liberal tidak peduli dengan kepincangan social. Marx mengajak kaum buruh untuk bersatu dan mengganti system ekonomi kapitalisme dengan yang lebih menjamin pemerataan untuk semua. Menurut Marx system ekonomi liberal menciptakan masyarakat berkelas-kelas. Lalu akumulasi capital hanya akan memperkaya kaum pemilik modal.
Dalam buku Manifesto Komunis dapat diikuti bagaimana teori Marx tentang pertentangan kelas. Menurut Marx, sejarah segala masyarakat yang ada hingga sekarang ini pada hakikatnya adalah sejarah pertentangan kelas. Pertentangan antara kelas tertindas dengan kelas penindas disebabkan oleh perebutan kesejahteraan. Teori pertentangan kelas pun dasarnya adalah filsafat dialektika materealisme historis. Teori Marx yang lain adalah mengenai surplus value. Menurut Marx, upah yang dibayarkan terhadap buruh itu tidak seimbang dengan apa yang dilakukan buruh. Hal tersebut berarti buruh dieksploitasi oleh kaum pemilik modal.
c.       Pembaharuan terhadap Marxisme
Ide-ide Marx menyebar sebagai anti tesis terhadap kapitalisme. Para pendukungnya pun melakukan gerakan sampai terbentuk Negara komunis yaitu Rusia. Namun banyak dari pendukungnya yang menafsirkan ulang pemikiran Marx sehingga menciptakan varian-varian baru dalam ideology sosialisme.
-          Leninisme
Lenin berpendapat bahwa pada akhirnya Negara-negara kapitalisme akan melakukan monopoli perdagangan. Lalu dia pun berpendapat bahwa komunisme pada awalnya akan berhasil di Negara yang kapitalismenya paling maju, hanya saja para buruh disana disogok oleh serikat buruh dan kenaikan upah sehingga tidak melawan. Lenin juga mengkritik pembangunan yang tak imbang, bahkan pada Negara kapitalis sendiri. Negara kapitalis baru seperti Amerika, tumbuh lebih cepat disbanding Negara kapitalis lama seperti Perancis. Lenin berhasil melakukan Revolusi Bolshevik di Rusia pada tahun 1917.
-          Revisionisme
Revisionis meyakini bahwa sosialisme tidak harus diraih dengan cara kekerasan atau revolusi. Berbeda dengan Marx dan Engel yang berpendapat bahwa kapitalisme akan jatuh dengan revolusi kaum proletariat, revisionis meyakini bahwa cara untuk menjatuhkan kapitalisme adalah dengan menegakan demokrasi. Selain itu kaum buruh harus melibatkan diri dalam serikat kaum buruh agar daya tawar buruh semakin kuat. Tokoh revisionism diantaranya Mikhail Tugan Baranovsky dan Karl Kautsky.
-          Aliran Kiri Baru
Secara sederhana, aliran kiri baru dapat diartikan kombinasi Marxisme-Leninisme ortodoks dengan pemikiran radikal baru. Perbedaan kaum kiri baru dengan Marxisme ortodoks adalah bagi kaum kiri ortodoks, kejatuhan kapitalisme itu pasti. Namun bagi kaum kiri baru, sama seperti revisionis, kejatuhan sosialisme tidak pasti malah tidak mesti terjadi. Kaum kiri bari berpendapat bahwa kaum buruh hakikatnya teralienasi dari pekerjaan mereka. Hal ini karena mereka tidak punya keputusan-keputusan dalam pekerjaannya.

4.      Ekonomi Mazhab Neo-Klasik
Berbagai serangan yang diajukan para ekonom sosialis terhadap ekonomi liberal membuat para pakar ekonomi liberal mempelajari teori-teori sosialisme untuk kemudian menjawabnya. Jawaban ekonom liberal terhadap serangan Marxis menghasilkan mazhab ekonomi baru yakni mazhab ekonomi neo-klasik yang merupakan pemantapan terhadap ekonomi klasik. Tokoh-tokoh Mazhab Neo-Klasik diantaranya Alfred Marshall, Leon Walras, Carl Menger dan W. Stanley Jevons. Walaupun penelitian mereka dilakukan secara terpisah, namun mereka mempunyai hasil yang sama terhadap teori pendekatan marjinal .Para ekonom neo-klasik menemukan teori marjinal dalam produksi dan konsumsi. Penemuan mereka membuat ekonomi menjadi semakin mikro. Marjinal adalah pengaplikasian kalkulus diferensial terhadap perilaku konsumen serta penetapan harga di pasar.
Selain teori marjinal yang ditemukan saat masa neo-klasik, pada masa ini pun ditemukan teori pasar monopolistis atau persaingan tidak sempurna. Pada masa klasik orang percaya saja dengan asumsi bahwa pasar itu bersifat persaingan sempurna. Sampai Sraffa mengamati bahwa pada kenyataannya pasar barang tidaklah sempurna. Yang banyak adalah pasar yang mendekati monopoli atau monopolistic. Kondisi pasar yang tidak sempurna ini membuat kesejahteraan seperti yang diinginkan ekonom liberal hanya dalam angan belaka.
Lalu pada masa klasik ini ditemukan juga games theory dan asymmetric information. Konsep Games theory dikembangkan oleh Bertrand dan Cournot, lalu dosempurnakan oleh John Nash. Games theory bekerja atas asumsi informasi simetris. John Harsanyi mengembangkan Games Theory dalam keadaan informasi yang tidak simetris.
-          Mazhab Austria
Pendukung dan pemakai konsep marginal kebanyakan dari Mazhab Austria. Ekonom neo klasik yang terkenal dari mazhab ini diantaranya: Karl Menger, Freidrich Von Wieser dan Eugen Von Bohm Bawerk.
-          Mazhab Laussane
Langkah lebih maju yang disumbangkan pemikir neo-klasik adalah analisis yang lebih komprehensif tentang teori keseimbangan umum oleh Leon Walras. Walras dapat dianggap sebagai pendiri aliran Laussane. Sewaktu Walras meninggal, posisinya digantikan oleh Vilfredo Pareto. Pareto ini terkenal dengan teori Pareto efisien. Pemikiran Walras sebenarya tidak begitu dikenal sampai akhir hayatnya, berkat jasa Alfred Marshall pemikiran Walras bisa diakui.
-          Mazhab Cambridge
Alfred Marshall adalah tokoh di mazhab Cambridge. Marshall berpendapat bahwa factor-faktor subjektif pun berperan dalam penentuan tingkat harga. Seperti selera, pendapatan, dll. Bagi Marshall, Ilmu Ekonomi adalah untuk sarana untuk memperbaiki kesejahteraan manusia. Ilmu ekonomi pun sebagai daya untuk menemukan kebenaran.