head

Rangkuman UAS SPE 2015, Semester 5

ALIRAN INSTITUSIONAL
·         Thorstein Bunde Veblen merupakan penggagas aliran institusional pada abad 20 an.
·         Aliran ini memandang perekonomian dari perilaku manusia dan norma-norma, yang berupa sosiologi, politik, dan hukum.
·         Veblen mengkritik teori2 yang digunakan kaum klasik dan neo klasik yang model-model teoritis dan matematisnya dinilai bias dan cenderung terlalu menyederhanakan fenomena-fenomena ekonomi
·         Veblen juga mengkritik pemikiran ekonomi klasik dan neo klasik yang dianggap mengabaikan aspek-aspek non ekonomi seperti kelembagaan dan lingkungan
·         Conspicuous consumption adalah istilah yang digunakan oleh Veblen dalam mengambarkan konsumsi barang-barang dan jasa yang ditujukan hanya untuk pamer yang membuat orang kagum.
·         Dalam The Theory of the Leisure Class, Veblen menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan dorongan dan pola perilaku konsumsi masyarakat. Dia membandingkan perilaku masyarakat dahulu dengan masyarakat sekarang, dimana masyarakat dahulu berusaha menghindari perbuatan yang merugikan orang banyak, berbeda dengan masyarakat sekarang yang hanya mementingkan kepentingan sendiri dan tidak tertarik dengan kepentingan orang banyak.
·         Sedangkan dalam konsumsi, Veblen mengkritik pemikiran kaum klasik dan neo-klasik yang menyatakan bahwa orang akan selalu memilih alternatif konsumsi terbaik untuk memperoleh kepuasan sebesar-besarnya. Sedangkan menurut pandangan Veblen, orang yang membeli barang yang melebihi proporsi yang wajar, jelas tidak rasional. Namun lebih bersifat emosional. Sehingga akan menciptakan perilaku conspicuous consumption.
·         Dalam The Theory of Business Enterprise, Veblen menjelaskan perilaku pengusaha pada masa dahulu dan sekarang. Pengusaha dahulu pada umumnya menghasilkan barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan melalui kerja keras. Disebut dengan production for use. Sedangkan pengusaha sekarang mendapatkan laba dan keuntungan bukan dari kerja keras dengan menciptakan barang dan  jasa yang disukai konsumen, tetapi lewat trik-trik bisnis. Hal ini disebut production for profit.
·         Veblen juga melihat saat sekarang ini terdapat pengusaha predator. Dimana mereka memperoleh keuntungan melalui berbagai macam cara tanpa memperdulikan nasib orang lain, termasuk karyawan dan pegawai yang bekerja di perusahaan miliknya.
·         Tokoh-tokoh aliran institusional lainnya : Wesley Mitchel, Gunnar Myrdal, Joseph Schumpeter, Douglas North
·         Wesley Mitchel: Mengembangkan pemikiran Veblen dan menggunakan metode-metode kuantitatif dalam menjelaskan peristiwa ekonomi. Seperti fluktuasi ekonomi, pendapatan nasional, analisis harga, dan lain sebagainya.
·         Gunnar Myrdal: Berpesan kepada ahli-ahli ekonomi agar membuat value judgement agar struktur-struktur teoritis ilmu ekonomi menjadi realistis.
·         Joseph Schumpeter: Berpendapat bahwa sumber utama kemakmuran bukan pada wilayah ekonomi itu sendiri, melainkan berada diluarnya, yaitu lingkungan dan institusi masyarakat. Lebih jelas lagi sumber kemakmuran itu terletak dalam jiwa kewiraswastaan para perilaku ekonomi itu sendiri dalam mengarsiteki pembangunan.
·         Joseph S. membedakan pengertian invensi dan inovasi. Invensi adalah hal penemuan teknik-teknik produksi baru. Sedangkan inovasi memiliki makna yang lebih luas, tidak hanya teknik produksi baru tetapi juga penemuan komoditi baru, jenis material baru, cara usaha yang baru, cara pemasaran yang baru, dan lain-lain.
·         Douglas North: Menurut North, mekanisme pasar bukanlah satu-satunya penggerak roda ekonomi, tetapi juga institusi berperan penting dalam pembangunan ekonomi, baik institusi politik maupun ekonomi. Menurut North, institusi adalah peraturan perundang-undangan berikut sifat-sifat pemaksaan dari peraturan itu serta norma-norma perilaku yang membentuk interaksi antar manusia secara berulang, seperti sistem kontrak, hak cipta, merek dagang, dan lain sebagainya. Berbeda dengan Veblen yang menyatakan bahwa institusi adalah norma-norma, nilai-nilai, tradisi dan budaya.

PEMIKIRAN-PEMIKIRAN KEYNES

·         John Maynard Keynes lahir tahun 1883-1946
·         Beberapa karya nya : The Economics Consequences of The Peace (1919), A Revision of The Treaty (1922), A Tract on Monetary Reform (1923), dan karya yang paling terkenal adalah The General Theory of Employement, interest, and money
·         Keynes mengkritik teori klasik yang menyatakan bahwa perekonomian yang berlandaskan pada kekuatan mekanisme pasar akan selalu menuju keseimbangan (equilibrium). Dalam posisi keseimbangan, kegiatan produksi secara otomatis akan menciptakan daya beli untuk membeli barang-barang yang dihasilkan. Daya beli tersebut diperoleh sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi seperti upah, gaji, suku bunga, sewa dan balas jasa dari faktor-faktor produksi lainnya yang dari pendapatan tersebut akan dibelanjakan untuk membeli barang-barang yang dihasilkan perusahaan. Ini yang dimaksud Jean Baptis Say bahwa penawaran akan selalu berhasil menciptakan permintaannya sendiri. Pada nyatanya menurut Keynes biasanya permintaan lebih kecil daripada penawaran, alasannya sebagian pendapatan yang diterima masyarakat akan ditabung dan tidak semuanya dikonsumsi. Menurut Keynes juga produksi akan selalu menciptakan permintaannya sendiri hanya berlaku untuk perekonomian tertutup sederhana yang terdiri dari sector rumah tangga dan perusahaan saja.
·         Keynes mengkritik pemikiran klasik yang menyatakan bahwa pekerja akan bersedia bekerja walaupun dengan upah yang lebih rendah, hal ini mendorong pengusaha untuk mempekerjakan labor lebih banyak, hingga akhirnya semua yang menganggur akan memperoleh pekerjaan, pada nyatanya pekerja mempunyai semacam serikat kerja yang akan berusaha memperjuangkan kepentingan buruh dari penurunan tingkat upah kalaupun tingkat upah bisa diturunkan tingkat pendapatan masyarakat akan turun sehingga menyebabkan turunnya daya beli masyarakat lalu konsumsi secara keseluruhan akan berkurang dan akan mendorong turunnya harga-harga.
·         Menurut Keynes, perekonomian jangan diserahkan begitu saja kepada mekanisme pasar. Peran pemerintah juga diperlukan dan kebijaksanaan yang dapat diambil adalah kebijaksanaan fiscal yatu dengan menyuntikan dana berupa pengeluaran pemerintah untuk proyek-proyek yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat meningkatkan output dan memberantas pengangguran.
·         Keynes sebenarnya percaya pada mekanisme pasar bebas sesuai dengan doktrin faire laissez-laissez passer, akan tetapi Keynes menilai jalan menuju keseimbangan (equilibrium) dan full employement tersebut sangat panjang. Kalau menunggu mekanisme pasar melalui invisible hand untuk membawa perekonomian kepada posisi keseimbangan dibutuhkan waktu yang sangat lama. Keynes pernah menulis “dalam jangka panjang kita akan mati” (in the long run we are all dead), jadi satu-satunya cara membawa perekonomian kepada posisi keseimbangan adalah dengan lari ke posisi keseimbangan, caranya adalah lewat intervensi atau campur tangan pemerintah.
·         Keynes disebut sebagai bapak ekonomi pembangunan karena Keynes menganggap peran pemerintah perlu dalam melaksanakan pembangunan.
·         Keynes juga disebut bapak ekonomi makro karena sejak dahulu dalam tradisi klasik maupun neo-klasik analisis-analisis ekonomi lebih banyak bersifat mikro dan Keynes menganalisis ekonomi dari sisi makro seperti variable pendapatan, konsumsi, tabungan, pajak, pengeluaran pemerintah, ekspor impor, pengangguran, inflasi dsb.



TOKOH-TOKOH ALIRAN MONETARIS

·         Milton Friedman, Karl Brunner, Allan Meltzer, Bennet Callum, Thomas Mayer, Phillip Cagan, David Laidler Michael Parkin dan William Poole
·         Kaum libertarian mengkritik Keynesian terhadap kebijakan intervensi pemerintah karena menurut mereka intervensi pemerintah dalam bentuk apapun merupakan ancaman bagi kebebasan individu.
·         Dalama buku The Road to Serfdom Friedrich von Hayek mengatakan, sekali pemerintah melakukan intervensi pasar ini akan mengarah pada sosialisme yang akhirnya akan menyebabkan berkurangnya kebebasan.
·         Tokoh-tokoh kaum libertarian : Menger, Friedrich von Hayek, Ludwig von Mises, Wilhelm Ropke, Lionel Robbins, Milton Friedman
·         Aliran monetaris adalah aliran yang mengutamakan kebijakan moneter dalam mengatasi kemelut ekonomi karena gagalnya ajaran Keynes dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi, istilah ini pertama kali digunakan oleh Karl Brunner
·         Pokok-pokok aliran monetaris adalah mengajukan proposisi, proposisi adalah perkembangan atau kejutan moneter merupaka unsur yang penting dalam perkembangan produksi, kesempatan kerja, dan harga-harga. Bahwa pertumbuhan jumlah uang yang beredar merupakan unsur yang paling dapat diandalkan dalam perkembangan moneter.
·         Penekanan pokok pandangan monetaris terletak pada stok uang, Friedman menjelaskan dalam tulisannya A Theoritical Framework for Monetarist Analysis, perubahan dalam jumlah uang beredar sangat besar  pengaruhnya terhadap tingkat inflasi dalam jangka panjang dan perilaku PDB real dalam jangka panjang.
·         Perbedaan Monetaris dan Keynesian dalam usaha meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan mengatasi pengangguran, kubu Keynesian lebih menyukai kebijakan fiscal yang bersifat ekspansif, sedangkan kubu monetaris lebih menyukai kebijakan moneter yang kontraktif.
·         Perbedaan Monetaris dan Keynesian dalam melihat penyebab terjadinya fluktuasi ekonomi, kubu Keynesian menganggap terjadinya fluktuasi ekonomi karena terjadinya perubahan dalam faktor-faktor yang menentukan pendapatan nasional seperti pengeluaran pemerintah, investasi dan konsumsi masyarakat. Sebaliknya menurut kubu monetaris fluktuasi ekonomi terjadi karena terjadinya pelonjakan-pelonjakan dalam jumlah uang beredar disebabkan adanya kebijakan-kebijakan yang ekspansif dari pemerintah.
·         Perbedaan yang ketiga, mengenai jangka waktu analisis, kubu keynesian tidak terlalu memperhatikan analisis jangka panjang sebab seperti kata Keynes, dalam jangka panjang kita semua akan mati. Sedangkan menurut kubu monetaris, dampak jangka panjang dari berbagai kebijakan ekonomi harus diperhatikan untuk mengetahui kekuatan pasar.
·         Depresi adalah suatu keadaan dimana kegiatan ekonomi sangat merosot, diiringi oleh inflasi dan tingkat pengangguran yang sangat tinggi
·         Stagflasi adalah periode ketika inflasi meningkat dan pengangguran juga meningkat.
·         Stagflasi merupakan penyebab runtuhnya kubu Keynesian dalam menyelesaikan masalah ekonomi yang terjadi pada tahun 60 an dan 70 an, maka timbulah kubu monetaris.

TOKOH-TOKOH MADZHAB AUSTRIA

·         Tokoh utama madzhab Austria adalah Karl Menger, Friedrich von Wieser dan Eugene von Bohm bawerk
·         Ciri-ciri madzhab Austria adalah penerapan kalkulus dalam pengembangan teori ekonomi mereka
·         Karl Menger mengembangkan teori utilitas marginal yang ternyata membawa pengaruh yang sangat besar dalam pengembangan teori-teori ekonomi.
·         Friedrich von Wieser mengembangkan teori utilitas marginal menger dengan menambahkan formulasi biaya-biaya oportunitas (Opportunity Cost).
·         Eugene von Bohm Bawerk berjasa dalam mengembangkan teori tentang modal (theory of capital) dan teori tentang tingkat suku bunga.

·         Edward Hasting Chamberlain merupakan tokoh neo klasik generasi kedua yang ikut melakukan revisi terhadap teori-teori klasik dan neo klasik dari generasi pertama.
·         Chamberlain merupakan seorang professor ekonomi dari Harvard, yang memusatkan perhatian pada monopolistic. Dalam buku nya The Theory of Monopolistic Competition, yang menyebutkan bahwa banyak asumsi yang digunakan dalam model pasar persaingan sempurna, terutama untuk semua produk homogen, tidak realistic. Untuk membedakan produknya dari produk yang dihasilkan perusahaan lain, perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk dengan demikian, masing-masing perusahaan menjual barang-barang yang khas sehingga harga pasar dapat dipengaruhi. Dalam situasi seperti ini perusahaan dapat bertindak sebagai penentu harga (Price Setter). Sebaliknya perusahaan tidak harus menerima harga (price takers) seperti dalam asumsi pasar persaingan sempurna.

NOBEL PRIZE
·         Hadiah nobel diberikan setiap tahun sejak 1901 di Stockholm (Swedia) untuk mengenang Alfred Nobel Yang telah menghibahkan kekayaannya untuk orang-orang yang berjasa di berbagai bidang kehidupan.

·         Tahun 1968, timbul ide untuk menciptakan penghargaan baru di bidang ekonomi yang diberikan oleh bank Sentral Swedia tepat pada perayaan peringatan 3 abad Bank Sentral Swedia.

·         Peraih nobel dari University of Chicago: Milton Friedman, Merton Miller, Ronald Coase, Gary S. Becker, Robert Fogel, Robert Lucas.

·         Gudang pakar ekonomi adalah University of Chicago.

·         Para peraih Nobel ekonomi:

·         Jan Tinbergen dan Ragnar Frisch (1969) berjasa menerapkan pendekatan matematik dalam ekonomi (ekonometrik). Ekonometrik yang dikembangkan Timbergen pernah dikecam oleh Keynes, karena dipandang dapat mengalihkan perhatian orang dari situasi nyata. Namun akhirnya pada tahun 50-an, pendekatan tersebut diakui manfaatnya.

·         Paul A. Samuelson (1970) berjasa mengembangkan berbagai teori baru berikut aplikasi baru. Salah satunya adalah konsep multiplier.

·         Simon Kuznets (1971) berjasa mengembangkan cara-cara perhitungan pendapatan nasional untuk mengukur laju pertumbuhan ekonomi suatu  negara.


·         Kenneth J. Arrow dan John R. Hicks (1972), berjasa memberikan penjelasan secara gamblang tentang teori keseimbangan umum yang usdah dimulai Walras sejak tahun 1874 dan teori kesejahteraan (welfare). Arrow berjasa mengembangkan theory of social choice. Sedangkan Hicks berjasa merangkai teori-teori mikro ke dalam kerangka ekonomi makro Keynes melalui pendekatan matematik.
·         Wassily Leontief (1973), berjasa mengembangkan analisis Input-Output (I-O Analysis) sebagai aplikasi dari teori keseimbangan umum.
·         Gunnar Myrdal dan Friedrich Von Hayek (1974), berjasa mengembangkan teori uang dan kaitan antara gejala ekonomi, sosial, dan institusi. Gunnar banyak mengembangkan teori ekonomi untuk negara-negara berkembang. Hayek adalah ekonom yang sangat menentang campur tangan pemerintah dalam perekonomian ala Keynes.
·         Leonid V. Kantorovich dan Tjaling C. Koopmans (1975), berjasa mengembangkan teori alokasi sumber daya secara optimum dengan menggunakan model linear programming.
·         Milton Friedman (1976), berjasa mengembangkan teori konsumsi permanent income hipothesis, teori moneter, dan kebijaksanaan stabilisasi. Friedman dianggap sebagai guru neo-klasik dan disebut juga sebagai pendiri aliran moneteris.
·         Bertil Ohlin dan James Meade (1977), mendapatkan nobel ekonomi karena telah berjasa mengembangkan teori perdagangan internasional.
·         Herbert Simon (1978), banyak berjasa melakukan penelitian tentang pengambilan keputusan untuk diaplikasikan dalam ilmu ekonomi.
·         Sir Arthur Lewis dan Theodore W. Schultz (1979),berjasa mengembangkan teori pembangunan untuk diterapkan di negara-negara berkembang.
·         Laurence E. Klein (1980), berjasa mengembangkan model-model makro-ekonometri untuk digunakan dalam proyeksi perkembangan ekonomi.
·         James Tobin (1981), berjasa mengemabngkan teori seleksi port-folio untuk keseimbangan investasi dan teori moneter dari Keynes. Dan juga berjasa mengembangkan teori makro ekonomi ala Keynes dan menggabungkannya dengan tradisi neo-klasik.
·         George J. Stigler (1982), banyak meneliti tentang bekerjanya industri dan peraturan pemerintah dalam suatu perekonomian. Ia juga yang pertama kali melahirkan teori informasi. Yang kemudian dikembangkan menjadi konsep assymetrical information.
·         Gerard Debreu (1983), berjasa mengembangkan cara pembuktian sistem keseimbangan umum, dan juga berjasa mengembangkan penggunaan matematika dalam analisis ekonomi.
·         Franco Modigliani (1984), berjasa mengembangkan berbagai teori mikro, terutama teori konsumsi dan tabungan.
·         Richard Stone (1985), berjasa mengembangkan konsep-konsep dan cara-cara perhitungan pendapatan nasional.
·         James McGill Buchanan (1986), berjasa mengembangkan analisis perpajakan dan pengeluaran dalam keuangan negara serta mengembangkan teori tentang barang-barang publik.
·         Robert M. Solow (1987), dianggap sebagai pencipta model pertumbuhan neo-klasik. Dengan model pertumbuhan tersebut, dapat mengisi titik lemah dari model pertumbuhan Harrod-Domar.
·         Maurice Allais (1988), banyak membahas tentang perekonomian sosialis-komunis dan membandingkannya dengan perekonomian pasar. Pemikirannya sangat revolusioner, sehingga layak dianugerahi hadiah nobel.
·         Trygve Haavelmo (1989), menyajikan pendekatan baru dan membuka jalan bagi estimasi relasi ekonomi melalui penerapan metode statistika matematis. Karena dipandang telah memberikan kontribusi cemerlang bagi ekonometrika.
·         Harry Markowitz, Merton Miller, dan William Sharpe (1990), berjasa mengembangkan teori portfolio investasi dan meletakkan dasar-dasar teori pasar modern.
·         Ronald H. Coase (1991), banyak membahas tentang masalah perusahaan, sumber daya alam, harga, utilitas publik, dan hak kepemilikan (property rights). Menurut Coase, hak kepemilikan pribadi adalah salah satu syarat bagi berfungsinya ekonomi pasar. Pemberian nonel pada tahun 1991 dianggap terlambat karena sejak tahun 1937 dalam artikel The Nature of the Firm, telah dibahas tentang teori perusahaan, mekanisme alokasi sumber daya, serta masalah biaya transaksi (transaction cost).
·         Gary S. Becker (1992), berjasa karena telah mengingatkan akan pentingnya peran sumber daya manusia, yang selama ini diabaikan oleh teori-teori neo-klasik dalam pembangunan.
·         Douglas C. North dan Robert Fogel (1993), percaya bahwa institusi atau pranata sosial sangat menentukan kemajuan ekonomi suatu bangsa. Menurut mereka, institusi mencakup tradisi sosial, budaya, politik, hukum, dan ideologi. Dengan menggunakan teori dan tehnik statistik, mereka berhasil mengubah sejarah ekonomi menjadi suatu perangkat penting guna memahami sebuah proses pertumbuhan ekonomi. Pendekatan ini dikenal dengan cliometrics atau sejarah ekonomi baru.
·         John C. Harsanyi, john F. Nash, dan Reinhard Selten (1994), berjasa mengembangkan game theory untuk pengambilan keputusan ekonomi.
·         Robert E. Lucas Jr (1995), berjasa mengembangkan teori dan konsep rational expectation (Ratex). Teori ini menginginkan agar dalam menyelesaikan masalah-masalah ekonomi kita kembali melirik keampuhan mekanisme pasar.
·         William S. Vickery dan James A Mirrlees (1996), berjasa mengembangkan konsep informational assimetries, yaitu konsep tentang ketidakseimbangan arus informasi. Mereka berjasa menyusun agenda untuk memenuhi tanggung jawab sosial pada abad ke-21 melalui insentif dan kebijaksanaan pajak global.
·         Robert C. Merton dan Myron S. Scholes (1997), berjasa mengembangkan teori dan formula-formula praktis dalam transaksi derivatif. Yang berguna mengurangi keruguan finansial akibat tidak menentunya flutuasi harga.
·         Amartya Kumar Sen (1998), banyak menulis mengenai kemiskina dan kelaparan sejak tahun 70-an. Dia merupakan ahli ekonomi pembangunan yang memberi kontribusi besar bagi PBB untuk mengembangkan Human Development Index (HDI).

·         Robert A. Mundell (1999), dianggap sebagai ekonom yang radikal. Dia berjasa meletakkan pondasi bagi teori yang mendasari kebijakan praktis dalam perekonomian terbuka.
·         James Heckman dan Daniel L. McFadden (2000), berjasa memadukan gaya metodologis dan empiris dalam mengevaluasi pengaruh beragam program sosial pada bidang ekonomi dan masyarakat pada umumnya.
·         George A. Ackerlof, A. Michael Spence, dan Joseph E. Stiglitz (2001), berjasa dalam meletakkan dasar bagi teori umum tentang pasar dengan informasi asimetris.
·         Daniel Kahneman dan Vernon L. Smith (2002), Kahneman berjasa mengembangkan pengetahuan terpadu riset psikologi ke dalam sains ekonomi, sebuah ladang riset baru, yang memperlihatkan bagaimana sebuah keputusan manusia yang sistematis bertolak dari prediksi berdasarkan teori-teori ekonomi standar. Sedangkan Smith berjasa melakukan pemantapan eksperimen-eksperimen laboratorium sebagai alat dalam suatu analisis ekonomi empiris, khususnya dalam studi alternatif pasar.
































REVIEW FILM THE BATTLE OF IDEAS
Mengutip Daniel Yergin, salah satu penulis buku ini yang menyatakan bahwa perdebatan antara market force atau state planning  telah menjadi inti dari perseteruan ilmu ekonomi selama hampir seratus tahun. Ide dari state planning oleh John Mayard Keynes adalah market economy akan menuju kegagalan (market failure) sehingga diperlukan intervensi dari pemerintah untuk mengoreksinya. Di sisi lain, Friederick von Hayek mempercayai bahwa pasar akan memperbaiki masalahnya sendiri dan intervensi dari pemerintah mengancam kebebasan dalam ekonomi pasar.
Keynes vs Hayek2
Diceritakan bahwa awalnya dunia sudah mengalami perekonomian global, namun adanya serangan teroris pada Austria memicu perang dunia. Akibat pecahnya Perang Dunia I, banyak Negara yang mulai mencari sistem ekonomi yang lebih baik dari kapitalisme, dan menggantinya dengan sosialisme dan komunisme. Kegagalan kapitalis ditandai dengan hyperinflation di Austria dan Jerman yang harus menanggung konsekuensi dari reparasi perang. Lain lagi di Amerika, dimana kegagalan kapitalisme mulai dirasakan dari adanya stock market bubble yang akhirnya meletus pada Black Thursday, 24 Oktober 1929, dan menyebabkan bank dan industri berhenti bekerja, yang akhirnya akhirnya menyebabkan The Great Depression.
Melihat prediksinya menjadi kenyataan, Keynes akhirnya menerbitkan ‘The General Theory’ yang menunjukkan bahwa pemerintah dapat mengatur perekonomiannya dengan meningkatkan government spending ketika resesi, dan mengurangi spending ketika boom. Perang Dunia membawa teori Keynes ke dalam fase implementasi berupa kebijakan pemerintah. Namun, ide Keynes ini ditantang oleh Hayek yang merasa bahwa terlalu banyak government planning akan memperkuat peranan pemerintah terhadap ekonomi dan mengekang kebebasan dari rakyatnya, hal ini dirangkum dalam bukunya yang popular, yaitu ‘The Road to Serfdom’.
Namun, sayangnya ide dari Hayek ini kalah pamor dengan Keynes, terbukti dengan rakyat Britania Raya yang lebih memilih sistem yang lebih sosialis oleh Partai Buruhnya dan mendominasi Partai Konservatif. Berbeda dengan German yang lalu menghancurkan sistem price control untuk memulihkan pasar dan menciptakan “social market economy” dimana pasar bebas bercampur dengan welfare state. Meskipun begitu, kesuksesan German tidak popular di Negara lainnya yang lebih menginginkan planned economy.
Setelah 30 tahun kemenangan Keynes, akhirnya perekonomian dunia mengalami masalah baru, yaitu pada 1970 ketika inflasi dan unemployment meningkat dalam waktu yang bersamaan, atau stagflasi. Disusul dengan kebijakan price control yang ternyata tidak memperbaiki keadaan. Keith Joseph lah akhirnya yang mulai menghidupkan kembali ide Hayek tentang free markets.
Meskipun banyak pertentangan, pada akhirnya usaha Joseph disukseskan oleh Margaret Thatcher—wanita pertama yang memimpin Partai Konservatif, yang akhirnya terpilih menjadi Perdana Menetri Britania. Pada 1974, akhirnya Hayek mendapat Hadiah Novel, seakan menandai perubahan arah dari perseteruan ide ini. Mengikuti jejak Thatcher, di Amerika terpilih Ronald Reagan sebagai Presiden, yang juga sependapat dengan ide Hayek.
Thatcher dan Reagan yang meyakini pada kekuatan pasar menerapkan kebijakan dalam bentuk tax cuts, privatisasi dari BUMN, dan mengurangi government spending, yang secara umum memberikan kekuatan kepada pasar. Kesuksesan dari kedua figur ini pun diikuti berbagai Negara lainnya yang membawa pada episode kedua, ‘The Agony of Reform’ yang membahas tentang konsekuensi dari perubahan sistem ekonomi pada masing-masing Negara.
Hal menarik dari film ini adalah kontradiksi dari paham Hayek terhadap ide Keynes, dimana ia menganggap central planning sebagai langkah awal menuju totalitarian sementara Keynes sendiri mengajukan ide tersebut untuk mencegah demokrasi ditelan oleh paham totalitarian. Selain itu, menarik untuk melihat bahwa ilmu ekonomi tidak pernah lepas dari dunia politik, dimana ide-ide tersebut baru dapat diuji apabila ada politisi yang meyakininya seperti J. F. Kennedy, Margaret Thatcher, dan Ronald Reagan.
Selain itu, sedari awal film ini saya penasaran apa yang dimaksud dengan Commanding Heights, dan seiring narasi pun saya mendapat gambaran bahwa yang dimaksud dari Commanding Heights adalah sektor utama seperti listrik, telepon, migas, tambang, serta transportasi, yang kemudian diperdebatkan apakah sektor privat atau sektor publik yang lebih pantas dalam mengaturnya.
Film dokumenter ini memilih dua tokoh ikonik untuk mewakili pertempuran ini, John Maynard Keynes dan Friedrich von Hayek. Keynes adalah seorang ekonom terkenal yang diduga telah menciptakan konsep makroekonomi. Ia melihat kesalahan dari pasar bebas di era pasca perang dan percaya bahwa melalui peraturan pemerintah ekonomi, kesalahan-kesalahan bisa diperbaiki. Film ini menunjukkan bagaimana peradaban barat terpesona oleh ide ini dan mulai memiliki atau mengatur apa yang disebut 'ketinggian memerintah' ekonomi. Selama periode antara dua Perang Dunia, dunia telah mengalami keruntuhan kapitalisme dan setiap bagian dunia mencoba untuk mengelola melalui dengan mengadopsi fasisme, sosialisme, atau komunisme. Setelah Perang Dunia II, pandangan Keynesian menjadi arus utama dalam perekonomian dunia.
Di sisi lain, Friedrich von Hayek menegaskan pasar bebas itu sendiri adalah jawaban, bukan kontrol pemerintah. Dia terkenal dengan buku sensasional yang disebut [The Road to Serfdom]. Saat ia mengatakan dalam wawancara, sebagai ide Keynes 'menjadi lebih dan lebih diterima, argumennya menjadi tidak populer dan tidak diterima. Film dokumenter ini berjalan melalui jejaknya dari berada di perusahaan dari Ludwig von Mises, sekolah Chicago, dengan Reaganomics dan Thatcherisme. Mises digambarkan sebagai libertarian ekstrim yang percaya bahwa pasar selalu dibutuhkan untuk bebas dari campur tangan pemerintah. Dia berpendapat bahwa negara-negara sosialis tidak bisa sukses karena mereka tidak memiliki sistem harga yang berfungsi untuk mengirim sinyal ke konsumen dan produsen, sehingga mendorong kekacauan. Walaupun kasar dan ekstrim, ini adalah apa ide Hayek didasarkan pada; sistem pasar bebas berfungsi penuh tanpa peraturan.
Ekonomi dunia berkembang dengan baik berdasarkan sistem Keynesian untuk sementara waktu. Sampai mereka memukul hambatan yang disebut 'stagflasi'. Stagflasi adalah senyawa stagnasi dan inflasi. Pada kontras dengan konsep tradisional hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan harga, fenomena yang disebut stagflasi menjadi kebiasaan terbesar yang beberapa ekonom Keynesian memiliki ide untuk keluar. Di sinilah Ronald Reagan dan Margaret Thatcher datang ke dalam gambar. Kedua pemimpin kontemporer dua negara besar percaya bahwa menahan pengeluaran pemerintah dan pemotongan peraturan dapat menyimpan ekonomi mereka. Dan ternyata, mereka berhasil. Lama setengah abad dominasi panjang sistem Keynesian akhirnya berakhir.